2015 was not my year but I have learned from it. Kami telah meliwati bencana kabut asap, pernah aku menangis dan berdoa dalam hati semoga selamat sampai ke tempat kerjaku melihat kondisi jalan seperti gambar di bawah ini.
Selain bencana kabut asap dimusim kemarau panjang itu juga kami mengalami pemadaman yang nyaris 12 jam dan hampir setiap hari, paceklik air, ingat jam 2 dini hari nimba air yang cuma tetesan-tetesan ke bak mandi :D positifnya lenganku jadi lebih berotot. aku banyak belajar untuk survive di kondisi seperti ini dan berhenti mengeluh dan memahami bahwa selama ini aku lalai dan semena-mena terhadap alam dan kurang bersyukur saat alam memberi limpahan kenyamanan pada kami.
Masalah keuangan aku juga seperti balik sekolah, memang ada masa rejeki begitu berlimpah hingga kita menghambur-hamburkannya padahal beberapa bulan kemudian rejeki seret, seharusnya ada yang disisihkan untuk masa krisis. Kedepannya hal-hal seperti ini harus diperhitungkan baik-baik.
Musim itu telah liwat, pajar baru sudah tersingsing, dihari baru di tahun baru. Alhamdulilah ya Allah kami berhasil meliwati hari-hari yang tidak mudah di 2015, Kami berharap 2016 hari-hari indah akan kami jelang. Ujian dan tantangan itu akan selalu ada. Semoga kami bisa meliwatinya dengan ikhlas dan bersyukur saat nikmat Allah dalam genggaman kami. Terima kasih 2015, selamat datang 2016.
selamat tahun baru, komen pertama di tahun 2016
BalasHapusSelamat tahun baru yaaa ^^
BalasHapustetap semangat!
Semoga tahun 2016 akan banyak hari indah yang menanti :)
BalasHapusselamat tahun baru, semoga bisa menulis terus :)
BalasHapussemoga 2016..makin bersinar buat kita smua
BalasHapussemoga 2016, makin lancar semua urusan, gak ada bencana2 lagi
BalasHapusSemoga di tahun 2016 ini akan semakin baik semua urusan
BalasHapusMbak Misfah seperti aku nih kayaknya... jarang update blog hehehe
BalasHapusSemoga 2016 penuh berkah dan kebahagiaan :)
BalasHapusSalam kenal dari bumi Borneo ya, Mom