Rabu, 09 September 2015

RUMAH MAKAN KENANGAN

Pernahkah kalian meliwati rumah makan dan waktu seakan berputar kembali. Segala kenangan tentang rumah makan itu makanannya, tempatnya, dan tentu saja siapa yang mengajak dan menemani anda makan disitu. Tiap kali kalian meliwati rumah makan itu dan menikmati makanan disana teringat tawa canda beberapa tahun atau puluhan tahun lalu bersama orang-orang yang kalian cintai. Aku punya. Kadang aku dengan adikku bercakap-cakap "eh dulu kita suka kesitu makan nasi goreng sambal goreng hati, murah meriah lima ribu piring gede bareng Abah Mama,...kenyaaaang." walaupun warungnya sudah tidak ada lagi tapi kenangannya tetap nempel dikepala kami.

Waktu kecil Di simpang jalan S. Parman, dulu ada nasi kuning paling terkenal, nasi kuning Thalib, Kalau Abah baru gajian suka ngajak kami kesana, rasanya khas hingga sekarang aku masih ingat. Momen itu momen paling membahagiakan bagi Ina kecil, bahkan saking doyannya, kalau sakit Abah sengaja beliin nasi kuning itu buatku.

Ada juga  es teler di jalan veteran, syirupnya enaaaaaak banget, harum dan legit (tidak seperti yang dijual sekarang banyak menggunakan pemanis buatan) pake nangka dan alpukat yang banyak. Pernah pergi kesitu trus kendaraan abah mogok...karena niat nge-esteler sambil jalan panas-panas ikutan dorong motor Abah hingga sampai depot esnya, abis makan es teler dorong motor lagi ke bengkel....hehehehe.....

Beberapa rumah makan itu sudah almarhum dan tidak diketahui lagi keberadaannya, kalaupun ada yang namanya mirip atau berada dilokasi yang sama yang dijual atau yang menjual beda atau yang dijual sama rasanya sudah beda....hahaha...

Yang masih sama cuma Sate Amat karena yang jual bernama Amat, yang datang kesitu pelanggan setia biasanya kakek nenek pensiunan atau Bapak-Bapak Ibu-Ibu penggemar roxette atau Bon Jovi, kadang bapak-bapak ibu-ibu itu bawa anak-anaknya sepulang sekolah....puluhan tahun yang akan datang anak-anaknya itu akan bawa anak-anaknya lagi kesitu, bahkan Abang Amatnya kenal kakek-nenek, Bapak-Ibunya, hingga nenek-neneknya. Ada lagi warung Miso....Mie soto pake kikil,wah dari aku ngidam, beranak, hingga anakku juga ikutan ngefans....abisnya udah dari dalam perut udah icip-icip sih. ternyata tidak cuma aku beberapa ibu-ibu sama anak-anaknya trus cucunya bareng makan disitu.

Bagaimana? Kalian punya rumah makan kenangan juga kah? Bagi ceritanya dikomentar atau dipostingan tersendiri. Bagiku yang paling penting bukan makanan atau rumah makannya, tapi kenangannya itu yang lekat dihatiku disitulah aku mengenang saat-saat kebersamaan bersama kedua orang tuaku, kenangan indah masa kecilku. Sudahkah kita memberi kenangan indah pada anak-anak kita?