Hari ketiga Icha sudah pulih benar kelihatan dia pagi-pagi sudah mandi dan bersemangat untuk mengeksplore Yogya. Pilihan kami apalagi kalau bukan jalan-jalan di Malioboro.Tapi karena kepagian dan toko-toko baru buka kami hanya jalan-jalan saja di sepanjang jalan terkenal itu dan akhirnya lesehan menikmati bubur ayam murah meriah diakhiri dengan naik delman keliling kota.
Sebenarnya sih kita berencana ke tour de Candi dan Kali Urang tapi melihat kondisi Icha,kami memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar kota Yogya saja, akhirnya pilihan kita Taman pintar dan Taman Sari. Karena penginapan kita disekitar Pakualaman, kita hanya naik becak saja pergi kedua tempat tersebut.
di depan gong perdamaian
Di depan foto Presiden Soekarno
copyan naskah proklamasi yang asli
Icha melakukan percobaan kimia sederhana
memegang bola listrik
melihat tulang bergerak
menjadi pembawa acara TV
Taman pintar memang dibuat untuk sarana pendidikan dan hiburan bagi anak-anak. waktu aku ke sana tempat itu penuh dengan anak-anak sekolah dari TK hingga SMU. Disana banyak diorama maupun alat interaktif hingga kegiatan yang nampaknya main-main ternyata sarana pembelajaran. Diawal kita disuguhi pengetahuan sejarah bangsa ini, ditingkat berikutnya kita disuguhi beberapa alat peraga IPA, Icha suka sekali melakukan percobaan kimia sederhana, anak-anak diikut sertakan langsung dalam percobaan ini. Di bola listrik beberapa ABG maju mundur ingin memegang bola itu eh Icha yang berani duluan megang, walaupun mengandung listrik tapi tidak nyetrum kok, tapi rambut aja tiba-tiba jadi jabrik....hehehe...setelah Icha, ABG-ABG itu berebutan ingin memegang bola itu. Beberapa alat IPA yang dibuat menarik tak terasa kami sudah berada di tingkat paling atas, disana Icha mencoba menjadi pembawa acara TV yang direkam langsung dan bisa ditonton di TV diluar kaca. Keluar dari taman pintar langsung menuju lantai dasar, disana ada food court lumayan buat ngisi perut yang mulai keroncongan, di sampingnya juga ada toko-toko buku yang jual buku-buku baru maupun bekas. Puas deh jalan-jalan kesini.
Setelahnya kami lagi-lagi naik becak (murah sih) ke Taman sari yang tidak begitu jauh dari Taman pintar. Taman Sari itu Taman Pemandian Raja dan selirnya zaman dulu. Komplek pemandian ini sangat luas. Waktu aku kesana air kolamnya pas di kuras, tapi pengunjung lagi penuh-penuhnya terutama wisatawan manca negara. Aku sudah lama pengen kemari akhirnya kesampaian juga.
Senengnya akhirnya kesampaian juga foto-foto silhuette ala ala disini...heheh
Keluar dari taman Sari di sekeliling tembok tingginya terdapat rumah-rumah penduduk yang dilukis secara artistik. Kampung ini terkenal dengan kampung cyber dan penghuninya rata-rata sudah melek internet. Disini juga banyak toko-toko batik.
Malamnya kami menghabiskan malam terakhir kami dengan makan malam ala lesehan di Malioboro, aku agak kaget juga dengan perkembangan malioboro sekarang terutama kemacetan dan banyaknya wisatawan domestik maupun manca negara tumplek blek disini. Kamipun mengakhiri malam dengan jalan-jalan ke alun-alun, pengen sih naik mobil lampu, tapi Icha sudah ngantuk jadi kita memutuskan kembali lebih cepat. Esok harinya kami kembali ke Banjarmasin, terima kasih Yogyakarta, moga suatu hari nanti kami bisa kembali kesini lagi.