Minggu, 31 Januari 2010

Ada Mal disebelah Rumah Sakit

Dikotaku ada mal yang letaknya cuma 11 12 dengan rumah sakit alias tetanggaan. Sampai-sampai ada guyonan, yang sehat ke mal, yang sakit ke rumah sakit, habis bezuk orang sakit bisa langsung main ke mal, atau ke mal dulu beli buah tangan baru ke rumah sakit.
Walau begitu aku punya cerita sendiri dengan dua bangunan yang sangat bertolak belakang ini. Pernah sehabis main ke mal esok harinya anakku masuk rumah sakit, eh waktu mau pulang dari rumah sakit, anakku bilang, "Mah, sebelum pulang ke rumah mampir dulu kesebelah." he...he...Namun walaupun keduanya sangat bertolak belakang, keduanya memiliki kesamaan. Sama-sama menguras uang!...he...he...

Kamis, 28 Januari 2010

Tiada senyum lagi di sekolah


Sejak adanya program sertifikasi guru, seharusnya guru-guru sekarang ini bisa tersenyum dengan jaminan gaji dua kali lipat, tidak akan ada lagi guru yang nyambi ngojek atau jadi pemulung. Namun pada kenyataannya sejak program sertifikasi itu diadakan, guru-guru seolah-olah kehilangan senyum diwajah mereka. Sejak pengusulan fortofolio, diklat, hingga setelah sertifikat guru profesional itu didapatkan. Wajah-wajah stress, kelelahan, iri dengki, putus asa, curiga-mencurigai, tuduh sana-tuduh sini. Hawa disekolah terasa panas. Tiada lagi tegur sapa, dan tawa canda di ruang guru. Semua pada sibuk. Memang dengan beban kerja 24 jam tidak ada lagi guru yang bisa santai dan ongkang-ongkang kaki di sekolah. Namun bagi guru-guru yang ditempatkan disekolah yang minim kelas minim murid, mau tidak mau harus honor di sekolah tetangga, untuk di kota besar ini akan menyingkirkan guru honorer yang ada, bagi yang sekolahnya nun jauh dipedesaan untuk memenuhi kuota kerja 24 jam itu musti menempuh jarak puluhan kilo, tidak hanya makan tenaga juga memakan biaya yang tidak sedikit, apalah artinya gaji dua kali lipat kalau ternyata ongkos transport bertambah dua kali lipat juga? Belum lagi masalah intern di satu sekolah, bagi guru-guru yang mata pelajarannya memang banyak setiap minggu tidak jadi masalah bagaimana dengan guru-guru yang mata pelajarannya cuma diajarkan dua jam saja satu minggu dan cuma ada tiga kelas di sekolah? Ada pula mata pelajaran yang diajarkan banyak setiap minggunya dan ada dua guru mata pelajaran itu yang telah sertifikasi? Guru-guru itu ngotot-ngototan mencaplok jam mengajar guru yang lain. Belum lagi guru-guru yang belum masuk sertifikasi walaupun bertugas sudah puluhan tahun karena belum mencapai standar pendidikan S1, sedang ada yang guru yang lebih muda sudah mendapatkan sertifikat?

Sejatinya Sertifikasi guru membuat guru-guru tersenyum, faktanya sulit mencari guru-guru sertifikasi yang tersenyum yang ada wajah-wajah lelah, tegang, cemberut. Tiada lagi tawa canda dan kebersamaan diantara mereka, yang ada hanya sindir-menyindir, curiga-mencurigai,sakit hati, dendam. Teringat salah satu percakapan di film The devil wears prada saat kehidupan pribadimu hancur bersiaplah untuk promosi. Akankah sikap profesional yang diemban guru-guru sertifikasi mengorbankan interaksi sosial diantara mereka? Ataukah guru-guru kita belum siap untuk menjadi profesional?


Senin, 18 Januari 2010

ada yang disimpan ada yang dibagi



Kemarin aku menulis status di facebook begini bunyinya "The Most dangerous weapons in the world are women". Lucunya, teman-temanku di FB yang notabene adalah teman suamiku rame-rame menyakan ke suamiku ada apa dengan kami? ya...ngga ada apa-apa. Karena menurutku apa yang tertulis di FB adalah hal-hal yang bisa dibagi, dan ada hal-hal yang tidak bisa dibagi tidak akan mungkin kutulis di status, hanya ada dalam kotak khusus digembok, dan dikunci, kuncinya aku buang ke samudra Atlantik...ha...ha...Liat tulisanku terdahulu bijaksana berfacebook,disitu ada rules dan rambu-rambu yang aku buat sendiri untuk apa yang bisa dibagi dan apa yang seharusnya disimpan. Kadang kala ide dari statusku bisa pengalaman pribadi (yang bisa di share), bisa juga dari rasa gregetan setelah melihat atau mengamati peristiwa disekitarku, tanggapanku atas sesuatu...so enjoy my status and thanks for the comments. Ttg statusku barusan, nanti aku tulis di blog biar ngga penasaran lagi apa artinya?

Kamis, 14 Januari 2010

Bijaksana Berfacebook

Kita tidak menutup mata dalam berfacebookan. Salah satu jejaring sosial gratisan yang paling banyak digunakan orang Indonesia pada saat ini. Begitu banyak manfaatnya, ajang silaturahmi, hiburan, bertukar informasi, penggalangan dana, hingga menggalang kepekaan sosial kita pada masalah yang terjadi dinegeri kita tercinta ini. Namun kadang pengguna suka berlebihan dalam berfacebook, istilah sekarang ini “lebay”, kadangkala isi kakus rumah kita juga diungkapkan disini malah masalah yang temasuk “private” diumbar disana-sini. Sudah saatnya kita lebih bijaksana menggunakan akun kita difacebook agar peristiwa ditalak suami atau jadi korban kejahatan gara-gara facebook tidak terjadi.

Beberapa don”t yang seharusnya kita hindari dalam berfacebook untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

1. Jangan meng-add sembarang orang, bisa saja mereka orang jahat. Akun bisa saja palsu. Bahkan orang yang dipenjara saja bisa internetan…he..he…

2. Jangan mengupload photo-photo yang mengumbar syahwat atau agak-agak menjurus pornografi. Uploadlah photo-photo yang bajunya terlihat sopan ,bukan photo sedang memakai gaun berdada rendah, hotpants atau lagi asyik spending night ditempat hiburan malam berciuman dan berpelukan mesra dengan seseorang, walaupun itu suami sendiri, kalau tiba-tiba bos yang lihat, ngga enak bukan? Tak perlu rasanya mengupload barang berharga yang kita punya, apalagi dimana tempat menaruh brangkas,selain menghindari incaran si tangan panjang, nanti kita dikira sok pamer lagi.

3. Jangan mencantumkan data-data pribadi kita semuanya, seperti no hp, alamat rumah, apalagi no rekening. kalau ada sahabat yang tanya, bisa kita jawab melalui e-mail personally.

4. Jangan bikin status seperti jadwal harian yang itu-itu juga. setiap hari, setiap minggu, hingga setiap tahun, kalau yang beginian cukup di agenda saja, orang juga jadi bosen bacanya. Pagi, pergi kerja, siang makan siang, malam tidur. Basi…

5. Bagi para pekerja, sebaiknya jam kerja matikan facebookannya dihentikan dulu sementara waktu. Nanti istirahat bisa online lagi selain merusak kinerja, apalagi yang kerja di depan melayani masayarakat, masak orang antri minta dilayani, si petugas facebookan? Kalo kita bolos, bilang pada Boss sakit eh taunya di status nulis lagi asyik di mal kongkow sama teman, gimana ngga ketahuan atau sebaliknya, distatus nulis sibuk kerja, taunya lagi ngobrol di cafe. Be profesional guyz!

6. Gaya hidup sosialita, misalnya beli baju di butik ini, liburan di negara mana, makan-makan dan ngafe ditempat tertentu, sesekali bolelah ditulis difacebook, tapi kalau stiap hari isinya pergi kesalon ini,spa disini, clubbing disini, orang akan berpikir ini orang senang-senang saja kerjaannya, kerjanya kapan? Oh, sekarang suaminya lagi jaya ntar lihat kalo sudah bangkrut pikir si sirik. Para pengguna facebook dan teman-teman anda tak semuanya mempunyai taraf hidup yang sama dengan anda

7. Masalah “dapur kita” apalagi yang sudah menikah, yang ada “Di dalam kamar” sebaiknya dikunci rapat-rapat kalau perlu digembok. Selain pamali! Juga tak pantaslah diungkapkan walaupun itu hal yang menyenangkan. kalau hal-hal umum di dalam keluarga seperti kelahiran, menikah, atau meninggal, sah-sah saja ditulis di status, tapi masalah “ranjang” dan tetek bengek berumah tangga sebaiknya diungkapkan dengan tidak terlalu jelas, tidak terlalu menjurus, dan berlaku umum.

8. Kalau sedang marah tahan dulu sebentar jangan buru-buru ambil blackberry atau latop, ambil nafas dulu whooooosaaaah, tenangkan diri dulu beberapa jenak, menit, jam, sehari, sebulan, kalau sudah lupa alhamdulilah…he…he…ngga maukan peristiwa Luna Maya terjadi pada diri anda? kalaupun kita ingin meluapkan kemarahan kita, ungkapkanlah dengan kata-kata yang santun, hindarilah menyebutkan nama orang, perusahaan, atau produk apapun karena kalau sedang marah kita tidak bisa berpikir logis, ya kalau kita benar kalau kita salah, gimana? Apa ngga kita yang dituntut balik.

9. Kata-kata rayuan gombal ditempatkan sebagai mana mestinya. Lha iya kalau yang dirayu masih jomblo kalau yang dirayu istri orang atau pacar orang bakalan berabe! Kontrol diri perlu. Walaupun dengan mantan pacar sendiri. Kita kan ngga mau keluarga kita jadi tercerai berai lantaran facebook. Bersahabat, berteman, boleh tapi ada rambu-rambu yang harus kita taati, norma sosial.

10. Hati-hati bercanda. Tidak semua orang suka bercanda dan bisa menerima candaan kita. walaupun itu sahabat lama kita. People Change! Jangan sampai kita kehilangan teman gara-gara bercanda tidak pada tempatnya atau keterlaluan! Hindari juga bergossip ria atau menjelek-jelekan seseorang difacebook, kita tidak tahu mungkin ada keluarga orang yang kita gossipkan atau kita jelek-jelekkan itu membaca status kita. Facebook punya mata dan telinga kawan!

Sekedar berbagi pada sahabat semua setanah air, semoga tulisan ini bermanfaat.

Masukkan Code ini K1-E25E74-A
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Masukan ini dipos pada Januari 14, 2010 4:23 pm dan disimpan pada gaya hidup, psikologi, renungan dengan kaitan (tags) gaya hidup, jaring sosial online, psikologi. Anda dapat mengikuti semua aliran respons RSS 2.0 dari masukan ini Anda dapat memberikan tanggapan, atau trackback dari situs anda. Ubah tulisan ini.

Sabtu, 09 Januari 2010

soto mie

Pernah dengar soto mie? Mie dikasih kuah soto, plus daging ayam atau sapi. Aku salah seorang penggemar soto mie. Tapi kayaknya di Banjarmasin satu-satunya penjual soto mie Acil Rina yang jualan disebelah mesjid Muhammadiyah di kampung melayu dekat jalan tembus ke SMP 6. Warungnya menyempil ditembok ruko. hanya ada tulisan kecil mieso alias Mie soto atau akrab kita kenal soto mie. Soto Mie Acil Rina ini emang ngangenin. Paling tidak seminggu sekali aku kesitu...he..he..harganya mulai dari dua ribu lima ratus satu porsi hingga sekarang empat ribu rupiah seporsinya. Mie basah dengan potongan kikil sapi diguyur kuah soto tinggal tambah emping singkong, kecap, sama jeruk nipis, dimakannya di musim hujan...hmmm....lezaat. Rasa-rasanya dua kali aku ngidam pengennya makan mieso, pas aku makan kesitu ada ibu-ibu sudah berumur dengan anaknya serta cucunya. Kata Ibu tadi sejak mengndung anaknya yang dia ajak dia ngidam mieso, hingga anaknya dan cucunya pun menggemari Soto mie yang satu ini. Kalo sekali-sekali jalan-jalan dikampung Melayu pengen icip-icip gimana rasanya soto mie, singgah aja di warung acil, Rina. Siapa tahu kita ketemuan...he...he...