30's Shinning episode

I love being 30's. I think it's great time of my life. I call it shinning episode. Ketika kita bayi aku sebut masa itu hidup dalam mimpi indah, masa kecil hidup dalam khayalan, remaja hidup seperti fatamorgana, 20's I call it, welcome to the wild world! saat usia 20-an terlalu banyak tekanan, ketakutan, dan kenyataan hidup yang kita hadapi, kadang aku jatuh bangun menghadapi dunia nyata...yang benar-benar nyata. kesedihan, kebahagiaan, silih berganti, kekecawaan, pengharapan, datang dan pergi. Berbagai pertanyaan kapan aku akan menikah, dengan siapa aku akan menikah? Akankah aku bahagia dengan pernikahanku? Apakah aku akan memiliki anak atau tidak? kalau iya bagaimana aku akan mengasuhnya? Bisakah aku jadi ibu yang baik?, bagaimana dengan pekerjaan? akankah aku mendapatkan pekerjaan yang kuinginkan? Berapa gaji yang kudapatkan? seperti apa bosku kelak? Bagaimana rekan-rekan kerjaku? Apakah mereka akan mendukungku? 20's aku merasa sangat kesepian, I feel lonely against the world..Syukurlah aku beruntung memiliki dua orang tua yang sangat hebat, yang selalu mendukungku dan menguatkanku hingga aku bisa survive hingga kini.Now, I am 30's. I feel as a life begins at 30's, the shinning episode, saat usia 30-an beberapa pertanyaan yang meresahkanku terjawab sudah. Hidup masih pasang surut, namun sekarang aku bisa lebih santai. Lebih menikmati hidup, lebih kuat berdiri dengan kakiku sendiri,lebih mengsyukuri, lebih bisa menerima kekuranganku dan bisa lebih rendah hati akan kelebihanku. Aku merasa percaya diri. Hidupku terasa lebih hidup, lebih bermakna. Aku merasa dapat mencintai dan dicintai. Kalaupun aku tidak mendapatkan pekerjaan yang kuinginkan, aku bisa mencintai pekerjaanku, kalaupun aku tidak bisa mendapatkan gaji yang kuinginkan, Alhamdulilah gajiku sekarang bisa dikatakan cukup dan mencoba melihat masih banyak orang yang gajinya dibawah apa yang kudapatkan, aku memang tidak bisa menjadi ibu yang sempurna, at least aku bisa membuat anak-anakku tersenyum dan tertawa dan bilang, aku cinta mama. Walaupun perkawinan itu tidak selalu bed of roses at least kita selalu berusaha mempertahankannya, berusaha saling memaafkan. I love being 30's, it's shinning episode, dulu waktu remaja setiap kali bercermin aku selalu mengeluh, rasanya selalu ada yang kurang dengan diriku, kini,walau wajah ini mulai berkerut , rambut mulai rontok, dan lemak disana-sini, aku bercermin dan berkata dalam hati " Wow! amazing!" Aku ngga pernah sebahagia ini dengan penampilanku dan tak putus-putus rasa syukurku.Alhamdulilah, Terima kasih ya Allah.

Menilai orang lain mudah?

Menilai orang lain mudah? Siapa bilang? Besok aku akan menilai orang lain. Bukan nongkrong bergosip dan menilai seseorang dari penampilan seseorang. Bukan perkara mudah menentukan dari sekian anak berbakat dengan personality yang bagus dan Bahasa Inggris yang sangat mumpuni untuk menjadi duta bangsa. It is not easy task, dari sekedar nyela orang liwat. Aku harus menilai seobjektif mungkin mengindahkan latar belakang dan dia anak siapa. Aku ingin sejujur mungkin menilai. Kadang tidak diperlukan anak yang terlalu jenius atau anak orang berada, namun seseorang yang menyenangkan, open minded, punya pendirian, bertoleransi, dan punya wawasan yang luas, dan tentu saja mandiri dan berbudaya sangat Indonesia. Wow! setiap tahun aku selalu menantikan momen ini, melihat generasi baru yang berusaha menggenggam mimpinya. Yang penting mereka punya tekad dan semangat. Aku kenal beberapa orang, yang sepertinya "tidak punya harapan" untuk berangkat. Bahkan dia sudah mengikuti seleksi bekali-kali, ada saja cara juri untuk menggagalkannya, bukan karena intelektual ataupun personality, namun karena penampilan dan dia bukan anak siapa-siapa? Namun akhirnya mereka berhasil!!! Liat mereka sekarang menjadi "somebody".Aku bangga dengan mereka, aku harap penilaianku kelak akan memberi peluang kepada tunas baru generasi baru yang lebih cemerlang dan berani memeluk mimpinya dan mewujudkannya jadi nyata! Selamat berjuang adik-adik, tunjukkan yang terbaik dari dirimu.







Free Music