Perkenalkan ini Super Junior versi baru
Tampilkan postingan dengan label Thoughts. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Thoughts. Tampilkan semua postingan
Rabu, 02 Mei 2012
Sabtu, 24 September 2011
GURU TERBAIK ADALAH ORANG TUA
Semua orang tua pasti ingin anaknya berhasil disekolah dan berprestasi. Karenanya tak heran dari usia dini orang tua mulai menyekolahkan anaknya ke sekolah terbaik dengan biaya yang tidak bisa dibilang murah, bahkan tidak hanya sekolah berstandar nasional saja, hingga standard internasional dengan dwi bahkan multibahasa. Pertanyaannya sekarang apakah sekolah terbaik dengan biaya tinggi akan menghasil anak yang sukses dalam pendidikan dan berprestasi? Belum tentu.
Sebagai pembanding murid saya, yang notabene sekolah di desa yang lumayan jauh dari ibukota kabupaten dan propinsi, disekolah SD biasa, setamat SD melanjutkan SMP negeri biasa yang sangat minim fasilitas bisa menjuarai Olimpiade Matematika sekabupaten dan masuk lima besar sepropinsi, mengalahkan anak-anak yang sekolah di sekolah swasta mahal dan SMP negeri di kabupaten dengan fasilitas super lengkap, apa rahasianya? Orang tuanya! Orangtuanya bukan orang kaya, pegawai biasa, tapi dia punya ibu yang luarbiasa baik itu dari cinta, kasih sayang, dan dukungan. Padahal sekolah tidak punya fasilitas memadai, si ibu mengantar anaknya setiap sore latihan matematika ke rumah guru matematika, menunggui dia belajar, kadang kalau dia bisa menjawab pertanyaan anaknya ia dengan senang hati membantu anaknya memecahkan soal-soal matematika. Saat lomba ibunya mendukungnya dari kejauhan, menyiapkan semua keperluannya, hingga anaknya tidak memikirkan apa-apa lagi selain lomba, tentunya dengan do'a dan ia berhasil!
Murid saya yang satunya dia bukan anak yang cerdas, tapi dia sopan dan pandai bergaul, dan kayaknya itu ajaran orang tuanya di rumah. Dia aktif dalam pramuka dan kegiatan ekstrakurikuler, sekarang dia sudah kemana-mana mewakili propinsiku baik itu seni, pramuka, dan kepemudaan. Dan ia bukan produk sekolah mahal.
Aku ikut prihatin dengan orang tua yang ingin sekali menyekolahkan anaknya disekolah mahal berfasilitas lengkap dengan tenaga pengajar yang hebat, tapi sayangnya tidak mampu, tidak usah berkecil hati. Sekolah murah atau mahal sama saja yang jadi pembeda "Pendidikan di Rumah!" Logikanya waktu anak paling banyak itu di rumah bukan disekolah, apapun yang dilakukan anak di sekolah kalau tidak mendapat dukungan dan stimulus dari rumah akan menghasilkan sesuatu yang biasa-biasa saja. Dan Ibu adalah ujung tombaknya. Ibu jangan berhenti belajar. Bagi ibu-ibu yang berpendidikan tinggi tapi mengundurkan diri dari hiruk pikuk dunia karir dan memutuskan untuk mengurus anak, jangan salah ditangan merekalah generasi muda harapan bangsa dibentuk, Mereka boleh tidak berkarir tapi mereka bisa mengantarkan anak-anak mereka menjadi anak yang berprestasi dan sukses dikehidupannya yang kelak. Apalagi anak yang memiliki orang tua yang luar biasa terus dapat menyekolahkan anaknya disekolah terbaik, hasilnya tentu luar biasa!
Sebagai pembanding murid saya, yang notabene sekolah di desa yang lumayan jauh dari ibukota kabupaten dan propinsi, disekolah SD biasa, setamat SD melanjutkan SMP negeri biasa yang sangat minim fasilitas bisa menjuarai Olimpiade Matematika sekabupaten dan masuk lima besar sepropinsi, mengalahkan anak-anak yang sekolah di sekolah swasta mahal dan SMP negeri di kabupaten dengan fasilitas super lengkap, apa rahasianya? Orang tuanya! Orangtuanya bukan orang kaya, pegawai biasa, tapi dia punya ibu yang luarbiasa baik itu dari cinta, kasih sayang, dan dukungan. Padahal sekolah tidak punya fasilitas memadai, si ibu mengantar anaknya setiap sore latihan matematika ke rumah guru matematika, menunggui dia belajar, kadang kalau dia bisa menjawab pertanyaan anaknya ia dengan senang hati membantu anaknya memecahkan soal-soal matematika. Saat lomba ibunya mendukungnya dari kejauhan, menyiapkan semua keperluannya, hingga anaknya tidak memikirkan apa-apa lagi selain lomba, tentunya dengan do'a dan ia berhasil!
Murid saya yang satunya dia bukan anak yang cerdas, tapi dia sopan dan pandai bergaul, dan kayaknya itu ajaran orang tuanya di rumah. Dia aktif dalam pramuka dan kegiatan ekstrakurikuler, sekarang dia sudah kemana-mana mewakili propinsiku baik itu seni, pramuka, dan kepemudaan. Dan ia bukan produk sekolah mahal.
Aku ikut prihatin dengan orang tua yang ingin sekali menyekolahkan anaknya disekolah mahal berfasilitas lengkap dengan tenaga pengajar yang hebat, tapi sayangnya tidak mampu, tidak usah berkecil hati. Sekolah murah atau mahal sama saja yang jadi pembeda "Pendidikan di Rumah!" Logikanya waktu anak paling banyak itu di rumah bukan disekolah, apapun yang dilakukan anak di sekolah kalau tidak mendapat dukungan dan stimulus dari rumah akan menghasilkan sesuatu yang biasa-biasa saja. Dan Ibu adalah ujung tombaknya. Ibu jangan berhenti belajar. Bagi ibu-ibu yang berpendidikan tinggi tapi mengundurkan diri dari hiruk pikuk dunia karir dan memutuskan untuk mengurus anak, jangan salah ditangan merekalah generasi muda harapan bangsa dibentuk, Mereka boleh tidak berkarir tapi mereka bisa mengantarkan anak-anak mereka menjadi anak yang berprestasi dan sukses dikehidupannya yang kelak. Apalagi anak yang memiliki orang tua yang luar biasa terus dapat menyekolahkan anaknya disekolah terbaik, hasilnya tentu luar biasa!
Selasa, 23 Agustus 2011
Not Now
Menjadi seorang istri dan ibu kita harus siap dan ikhlas mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan yang utama keluarga. Tapi bagiku bukan berarti setelah bekeluarga kita melupakan mimpi dan keinginan kita sebagai pribadi, TIDAK. Hanya masalah waktu dan kesempatan, bukan dihapus hanya ditunda. Karena aku sadar sebagai manusia yang sudah memiliki tanggung jawab besar entah itu sebagai wanita pekerja, istri, atau ibu dari anak-anak, aku harus cerdik memilah-milah skala prioritas yang harus didahulukan, pun sebagai manusia dan wanita aku juga memiliki keterbatasan, bukan berarti kehilangan harapan meraih mimpi dan mewujudkan angan-angan, bukan?
Well, dari segerobak khayal dan mimpi itu aku bocorin seuprit diantaranya :
1. Sekolah Lagi!
Kadang aku pikir otakku kuat ngga sih sekolah lagi, maklumlah lama tidak di upgrade. Tapi aku ingin sekolah lagi, sangat. Sekolah lagi artinya perlu biaya, waktu, dan niat yang kuat. Berat memang. Namun aku banyak melihat disekelilingku, bahkan ada ibu-ibu yang menyelesaikan S2 dan S3nya sembari mengurus anak-anaknya, kenapa tidak? Aku masih bersemangat dan memiliki keinginan yang kuat untuk itu. Mungkin tidak sekarang, tapi oneday Insya Allah, I'll find away (TerMaher Zain).
2. Menulis Buku
Aku suka menulis. Sejak SMP sampai sekarang masih menulis fiksi, setidak-tidaknya nulis status FB atau twitter :D, aku masih menyimpan beberapa karyaku yang belum dan pernah dipublikasikan. Bahkan junior-junior seangkatanku menulis fiksi remaja di majalah sekarang sudah banyak punya buku bahkan sekarang jadi penulis terkenal! Tapi sudahlah, tak ada kata terlambat bukan? Stephanie Meyer dan J.K Rowling saja berhasil menerbitkan bukunya dan laris manis setelah jadi emak-emak.
3.Punya Usaha
Pengen punya usaha. Tapi kapan mulainya ini? Trus modalnya udah disiapin menguap entah kemana. Beberapa ide-ide bergentayangan dikepalaku. tentunya sesuai dengan minat dan kesukaanku, tapi sampai sekarang belum mulai-mulai melangkah juga, apa takut melangkah ya? Takut gagal (halah). Biar begitu masih kekeuh saja didalam hati, boleh dong? Aku pengen punya usaha #catet!
4.Bergerak Sosial
Aku kagum sama Mbak Silly dan Mas Gong dengan kegiatan-kegiatan dan keperdulian sosial mereka yang sangat menginspirasi. Di usiaku yang sekarang ini ada semacam kegelisahan dalam hatiku, apa sih yang sudah kuperbuat untuk orang lain? Sudah bergunakah aku untuk orang lain? Apa sih yang akan kutinggalkan untuk kemaslahatan orang banyak. Kadang kupikir Ya Allah kadang berbuat untuk keluarga dekatku sendiri saja kurang maksimal apalagi berbuat untuk orang lain? Bukankah berbuat baik tidak harus menunggu banyak uang dan banyak waktu bukan? Ya aku belajar dan berbuat untuk orang lain walaupun hanya icik-icik dan sifatnya tidak significant.
5. Naik Haji
Rasanya setiap muslim pasti punya keinginan menginjakkan kaki ke Rumah Allah, Betapa aku merindukan Baitullah, titik air mata ini ingin pergi kesana. Semoga Allah memberi kesempatan, kesehatan, dan umur untuk melaksanakan kewajiban sebagai muslimah, berhaji.
Itu dia beberapa "wishlistku" yang masih di CANCEL, bukan di delete, aku masih dan selalu berharap mimpi-mimpi itu jadi nyata. Mohon doa rekan-rekan blogger semua. Itu wishlistku, apa wishlistmu?
Rabu, 23 Februari 2011
Inspiring words
Banyak konflik terjadi karena ucapan, namun karena tutur kata pulalah,
kedamaian bisa kita nikmati.Mari membiasakan diri bertutur kata dengan
simpatik, ramah, positif
quote by Andrie Wongso
Perasaan terhina adalah kekuatan yang membanting bola bekel ke lantai, yang akan melantingkannnya tinggi ke langit-langit.
quote by Mario teguh
Kita kerap menghakimi pasangan sebagai 'tidak bikin nyaman', dan berpikir cari pengganti. Padahal dengan yang lain masalah yang sama juga bisa muncul
quote by Alberthiane Endah.
Kalimat- kalimat diatas merupakan kalimat-kalimat inspiratif yang aku temukan dari para motivator dan penulis terkenal. Sering kali kalimat-kalimat seperti ini menginspirasi dan menggugah perasaan kita disaat "mood swing".
Dari perjalanan dan pengalaman hidup kadangkala tercetus juga dikepalaku beberapa kalimat. Kebanyakan sih kutujukan pada diriku sendiri sebagai pemompa semangat. Walau tak sebagus mereka di atas aku ingin membagikannya sedikit pada rekan-rekan blogger.
1."Ibu adalah buku yang terbuka"
Terilhami dari dua anakku yang gemar bertanya. Tidak di rumah, di Mal, liat TV, baca buku, fenomena alam, interaksinya dengan teman-temannya, selalu ditanyakan padaku. Ibu adalah buku yang terbuka 24 jam menjawab pertanyaan anak-anaknya. Anak-anak biasanya ingin selalu cepat dijawab keingin tahuannya. Mau tidak mau mamanya harus banyak baca, rajin buka internet, (dan pinter ngeles...he...he...), tapi setidaknya masih tahu presiden kita siapa, trus Banjarmasin letaknya di pulau apa? Kalo pertanyaan ala kuis-kuis di TV silakan tanya mama, soal matematika silakan tanya nenek...he..he...
2."Teachers are models, their classes are their runways"
Guru adalah orang yang di gugu dan ditiru, baik itu penampilan, perkataan, dan perbuatan. Menjadi guru itu berat sekaligus kita punya "alarm" pribadi. Kalo mau miring sedikit, "Masak guru begitu", mau "nyeleneh sedikit", "Masak guru begitu". Mau Chuwawaan, "masak guru begitu". Walaupun begitu guru juga manusia yang kadang hatinya bisa mangkel setengah mati liat muridnya yang "agak kelewat batas", kadang mikirin "di rumah pulang ntar masak apa?", kadang mikirin, "anakku gimana sama si mbaknya apa baik-baik saja?", TAPI, kalau sudah berdiri di depan kelas "Kitalah modelnya" . Apapun yang terjadi spidol habis, atap bocor, kelas panas...."The show must go on!"
3. "Teman tidak mengenal kadaluarsa"
Lihat saja kolom komentar di akun facebook. Komentar-komentar itu tidak hanya teman satu zaman. Ada teman SD,teman SMP, teman kuliah, rekan kerja, teman antah berantah! Padahal berapa lama waktu yang terbentang antara satu teman yang satu dengan teman yang lain, tapi seolah waktu itu tiada, yang ada hanya teman. Mungkin ada juga "teman lawan jenis yang pernah dekat" dengan kita, sebagai teman tidak kadaluarsa, mungkin "rasa" yang sudah kadaluarsa.
4. "Tidak ada hari yang sempurna bersiaplah untuk kejutan".
Semuanya nampak sempurna, penampilan udah top markotop, from the top into the bottom senada, baru pula. Kendaraan ok, bahan-bahan yang akan disampaikan udah diluar kepala, tiba-tiba ditengah jalan hujan lebat, basah kuyup. Atau sebaliknya perut lapar, mau cari rumah makan, ban kendaraan kempes, nambal dulu, dapet rumah makan eh uang untuk bayar ngga cukup, tiba-tiba "Bu, makananannya udah dibayarin sama mama." ujar si Doni muridku yang kebetulan sedang makan disitu sama mamanya.Yeah, bersiap untuk menangis, bersiap untuk tersenyum.
5. "Membantu Mewujudkan mimpi orang lain sama menyenangkannya mewujudkan mimpi itu sendiri."
Setiap kali ditunjuk jadi juri pertukaran pelajar di daerahku, aku senang sekali. Aku bertemu dengan anak-anak muda penuh semangat untuk mewujudkan mimpinya. Melihat mereka seperti melihat diriku dulu. Aku telah menggapai mimpiku itu sangat menyenangkan. memilih salah satu dari mereka untuk mewujudkan mimpi mereka, sama menyenangkannya.
Itulah sekelumit quote sederhana dariku semoga bermanfaat. Bagaimana kalimat inspiratif kalian? Bagi doooong...
Minggu, 06 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)