HAJI
Alhamdulilah, tahun ini aku bisa berangkat haji. Panggilan ini sungguh keajaiban bagiku. Menjadi tamu Allah adalah suatu hal yang diidam-idamkan siapapun. Mengingat panjangnya daftar tunggu, dan beberapa kejadian yang membuat calon jemaah haji batal berangkat padahal sudah menyetor puluhan juta. Aku berpikir andai kematian rasanya seperti orang yang ingin berangkat ke Baitullah betapa indahnya. Kita begitu berbahagia untuk bertemu dengan Tuhan. Hari keberangkatan itu datang juga, tanggal 19 Oktober 2012 Aku dan suami berangkat menuju Jakarta dilanjutkan menuju Jeddah. Rasa sedih berpisah dengan keluarga dan buah hati tertutupi dengan perasaan yang membuncah karena keinginan melihat Baitullah. 9 jam perjalanan udarapun berlangsung dengan lancar. Kami satu rombongan mendarat di Bandara International King Abdul Aziz, karena aku mengambil Haji Tamattu aku mengambil Umroh terlebih dahulu dengan mengambil miqat di Jeddah.
Setelah mengenakan pakaian ihram sholat sunat ihram dan berniat kami bertolak ke Masjidil Haram
Mungkin banyak Jemaah haji tak terkecuali aku terkejut, melihat begitu berjubelnya manusia yang sedang tawaf, kadangkala sewaktu manasik hanya diterangkan tentang tata cara melaksanakan ibadah, hanya sedikit yang menjelaskan situasi kondisi tempat dimana kita melaksanakan ibadah itu. Mungkin beberapa orang yang sudah pernah melaksanakan Umroh terlebih dahulu berpikir dulu waktru saya melaksanakan Umroh ngga begini-begini amat, bahkan bisa memegang dindidng Ka'bah dan mencium Hajar Aswat. Namun musim haji tak bisa disamakan dengan Musim Umroh yang bisa dilaksanakan setiap waktu dan cenderung sepi, dan aku kini mengerti mengapa sekarang Jemaah begitu ketat dibatasi. Selalu ada jalan untuk ibadah tentunya dan tak perlu memaksakan diri bagi para manula atau para jemaah yang berfisik lemah. Mengingat hampir orang seluruh dunia berkumpul di Mekkah dan sama-sama ingin melaksanakan ibadah Tawaf dan Sai, kita harus mengetahui kapan rush hoursnya. Apalagi disiang hari putaran tawaf begitu padat dan aku melihat wajah-wajah melayu yang berani "berjibaku" diantara ribuan manusia aku sekarang mengerti mengapa ibadah haji memerlukan fisik yang kuat. Mengapa sebelum berangkat kita harus banyak latihan jalan.Sebenarnya kita bisa tawaf di siang hari dilantai dua cenderung tidak begitu padat dan tidak terlalu panas karena berada didalam mesjid, sekarang bahkan ada areal tawaf bawah tanah juga. Bagi manula yang berusia lanjut disediakan kursi roda dengan menyewa pendorongnya, ada paketan tawaf sampai sa"i bisa juga satuan, tawaf dulu bayar, baru sa'i bayar lagi.
Apabila saat tawaf terpisah dari rombongan jangan panik tanya kepada sesama Jemaah ntah memakai Bahasa Inggris, Indonesia atau Bahasa Tarzan banyak OB yang kerja membersihkan Mesjid TKW dari Indonesia bisa dilihat dari wajahnya, kita bisa numpang tanya kemereka tempat Sai, karena menemukan kita ditempat Sai lebih mudah karena cuma dua kalau tidak dibukit Safa atau Marwah, sedang kalau kita terpisah kita menghubungi mutowwif atau teman serombongan di lokasi mesjid sangat luas dan sulit mengenali tempatnya dimana karena kelihatan sama, kalau kita sudah sampai ditempat Sa'i kita bisa menghubungi pake Hp apakah kita berada dibukit Safa atau Marwah kadang-kadang tanpa dihubungipun, jemaah yang terpisah saat Tawaf bertemunya ujung-ujungnya kumpul bareng ditempat Sa'i.
SSetelah Tawaf, Sai, dan Tahalul atau bercukur maka selesailah Umroh kita, Menunggu saat berhaji, sebelum berhaji aku diwanti-wanti untuk tidak terlalu lelah, karena saat haji itulah puncaknya takutnya disaat Haji drop.
ur
Tanggal 8 Zulhijah kami mulai berangkat menuju Padang Arafah karena tanggal 9 kami akan wukuf di Arafah. Tenda-tenda putih menyemut mengisi padang luas itu. Waktu Wukuf dimulai Zuhur sampai tenggelamnya matahari. Sholat wajib di Jama' Qashar, waktu wukuf digunakan untuk berzikir, membaca Al Qur'an dan tentu saja berdo'a. Disaat matahari mulai tergelincir diufuk barat orang-orangpun keluar Tenda menghadap kiblat dan berdo'a. Disini aku tahu mengapa ibadah haji begitu istimewa, saat mustajab di Padang Arafah itu, semua dosa-dosa orang yang berada disana diluruhkan dan malaikat-malaikat turun mendengarkan dan mencatat doa-doa yang dipinta orang-orang disana dan doa-doa itu diangkat kelangit saat itu juga. Aku merinding dan terharu, semua orang nampak khusuk membisikkan, mengucapkan bahkan meneriakkan doa-doa mereka dengan mengangkat kedua tangan masing-masing hingga tak terasa air mata berjatuhan, betapa nikmat Allah begitu besar dibanding apa yang telah kita lakukan untukNya.Nikmat Allah yang mana yang kita dustakan?
Setelah Maghrib semua jemaah bergegas menuju Muzdalifah untuk Mabit, Walaupun jarak antara Arafah dan Muzdalifah dekat, namun lantaran hampir seluruh jemaah yang berjumlah jutaan menuju tempat yang sama diwaktu yang sama maka kemacetan dimana-mana, selain barisan ratusan bus-bus, juga ribuan manusia berjalan kaki menuju Muzdalifah bahkan jalanan memutih dipenuhi manusia-manusia berbaju ihram, disinilah kesabaran dan keikhlasan kita diuji, apabila hilang sabar keluarlah semua sifat asli manusia yang hanya bisa dilawan dengan istigfar karena orang berbaju ihram dilarang bertengkar apalagi menyakiti orang lain. Disini tak adalagi si A direktur, si B pejabat, si C si D yang artis, semua sama semua kena macet, semua harus jalan kaki, semua harus mabit dan mencari batu di Muzdalifah.setelah mabit dan mencari batu kita sampai ke Mina. Di Mina aku mabit sejak tanggal 10-12 Zulhijah. Mabit artinya bermalam, di Mina seperti di Arafah juga kita menginap ditenda-tenda, disini kira harus berbagi WC dengan ratusan jemaah lainnya, makanya untuk urusan kebelakang waktu harus diatur jangan sampai pas kebelet baru ke WC karena mohon maaf WC harus antri dan jangan mau buang air kecil atau besar antri dibelakang orang-orang yang bawa peralatan mandi karena ini pake lama artinya :D, carilah antrian sesama yang ingin buang air. Bawa pakaian secukupnya untuk tiga hari, bawa juga jaket atau pasmina buat penahan dingin. Di Mina kita akan melakukan hari pertama melontar Jumratul Aqabah yang paling besar. Memang waktuyang paling afdhol setelah Zuhur tapi tentu saja sangat padat. Bisa saja Pagi hari atau setelah Ashar. Wuah pengalaman di Pelontaran ini luar biasa, rombongan-rombongan jemaah dengan berbagai atribut dan bendera-bendera mirip supporter sepakbola yang ingin masuk stadion, mengapa harus berbaris dan merapatkan barisan akan diketahui setelah kita memasuki area pelontaran. Kita harus mendekat tepat di tugu Jumratul Aqabah biar kena tiangnnya kalau tidak kena atau kena kepala orang maka tidak sah. Mendekat ke tiang itulah perjuangan dimulai dan ini harus dengan taktik dan teknik yang tepat. Sang Mutowwiff yg memegang bendera diikuti pasukan dibelakangnya menyusur mendekati tiang dan jangan dibayangkan mudah apalagi hari pertama ketika hampir semua jemaah tumplek blek disitu, namun Bismillah kalau kita mengikuti apa yang sudah disepakati dan merapat dengan grup setelah MUttowif sampai kedepan tiang dan melempar 7 batu, anggota pasukan bergiliran maju setelah melempar tujuh batu putar balik memberi giliran anggota grup dibelakangnya setelah selesai semua mundur kebelakang dan kumpul dan berdoa pulang baris lagi untuk melaksanakan tahalul, dan Subhanallah, sepanjang jalan menuju kemah kulihat manusia berjenis kelamin laki-laki cukur gundul bareng karena disunahkan bayangkan berbagai model rambut dijalan raya ada keriting lurus, hitam, pirang, coklat. Mungkin bisa dimasukkan Guiness Book of record, laki-laki gundul bareng terbanyak didunia, untuk perempuan ngga harus cukur gundul cukup tiga helai rambut yang diguntingsetelah tahalul boleh melepas baju ihram dan bisa mengenakan baju biasa.
H
HHari kedua dan ketiga di Mina kita harus melontar lagi tapi sekaligus 3 Jumratul Ula ,wustha,dan Aqa wbah, melempar batu disini maknanya bukan melempar iblis seperti zaman Nabi Ibrahim dulu tapi melemparkan iblis dan syaitan-syaitan yang selama ini bersarang dalam diri kita.Setelah selesai dipelontaran kita kembali bertolak ke Mekkah untuk melaksakan Tawaf Ifadah dan Sai maka ibadah haji kita selesai tapi kalau ingin melaksanakan Umroh lagi dipersilakan mengambil Miqat di Jaranah, atau Bir Ali, dll. Semakin banyak Umroh yang dilaksanakan semakin banyak pahala yang didapat.
Tentunya selama di Mekkah kita tidak akan melewatkan sholat wajib di Masjidil Haram yang pahalanyanya 100 ribu kali sembahyang di Mesjid lain. Berhubung dimusim haji 1 juta orang lebih berlomba ingin sembahyang diMasjidil Haram kita harus ke Mes jid minimal dua jam terlebih dahulu sebelum waktu sholat. Di Masjidil Haram tidak ada bedanya jemaah haji reguler atau plus, negara terbanyak jemaah atau tidak, berbadan besar atau kecil, apalagi warna kulit semua sama siapa yang telat silakan sholat dihalaman atau jalan raya bahkan diemperan toko, sekalipun jemaah haji plus yang nginapnya di grand Zam-Zam yang cuma beberapa meter dari mesjid tapi ke Mesjid pas orang azan bisa tidak dapat tempat sholat di dalam Mesjid. Makanya kerap kita lihat banyak jemaah yang "Menggelandang" di Mesjid mengisi waktu menunggu sholat dengan mengaji atau mengerjakan sholat sunat bahkan bagi Jemaah yang ingin sholat tahajjud disambung dengan subuh ada yang tidur di mesjid. Sholat Ashar, Maghrib dan Isya baru pulang ke penginapan karena kalau Ashar balik, Maghrib balik, takut waktunya keburu dan tentu saja harus siap-siap berdesak-desakkan dan tidak dapat tempat Sembahyang didalam Mesjid, sebaiknya membawa makanan kecil bahkan ada jemaah yang membawa makan malamnya ke Mesjid cuma diperhatikan membuang sampahnya jangan sembarangan. to be continued.
Allhamdulillah sudah bisa menunaikan rukun islam yang ke 5 ya mbak.
BalasHapusAlhamdulillah bs kembali k Indonesia dgn selamat yah mba :)
BalasHapusAlhamdulillah...trims ceritanya, yang belum membatangkan dulu he he he
BalasHapusAlhamdulillah ...
BalasHapusSudah kembali ke Tanah Air dengan selamat
semoga mejadi hajjah yang mabrur Ina
salam saya
Alhamdulillah
BalasHapusSemoga menjadi Haji yang mabrur dan semoga yg punya niat segera diluluskan niatnya untuk ke Baitullah.
Salam kenal y bunda :)