Minggu, 31 Juli 2011
HARI PERTAMA ICHA DI PAUD
Akhir-akhir ini aku sibuk sekali hingga untuk sementara waktu tidak bisa ngeblog sesuka hatiku. Padahal banyak sekali postingan yang ingin aku tulis salah satunya tentang Icha yang baru masuk PAUD. Sebenarnya dimasukkan TK kecil sudah bisa tapi menimbang aku ingin Icha masuk SD usianya pas 7 tahun aku masukkan PAUD saja.
Jauh-jauh hari sebelum masuk sekolah Icha sudah gembar-gembor kesana kemari kalau dia mau masuk sekolah. Bayangkan ketempat Mama Ati yang biasa momong dia, Icha pasang lepas baju seragam sekolahnya berkali-kali.
Hari pertama Icha masuk sekolah aku tidak bisa lama-lama nungguin. Tapi biar dia tidak shock aku tungguin sekitar 5 menit sebelumnya. Icha kelihatan paling bongsor dari anak-anak yang lain, usianyapun paling tua 4 tahun. Melihat teman-temannya ada yang nangis, bahkan mengamuk. Icha diam saja dekat-dekat Bu Gurunya. Nampak sekali dia agak sedikit bingung dengan apa yang terjadi di sekolah, biasanyakan dia cerewet. Namun dia mau mengikuti semua perintah guru baik berbaris, mengikuti gerakan, maupun menyanyi. Eh, pas ditanya siapa yang bisa nyanyi Icha acung tangan, dan menyanyi dengan lantangnya, "Selamat Pagi Bu....Selamat Pagi Pak...Selamat Pagi Semuaaa....." komplit dengan gayanya diajari Via sepupunya :). Aku tidak bisa lama-lama nungguin dia, tugas lain sudah menunggu. Aku bilang sama Icha, mama pamit mau kerja. Dia mengangguk dan salim terus dadag!
Jam 10 aku telpon yang jemput, katanya Icha pinter, tidak nangis dan tidak rewel. Alhamdulilah hari pertama terliwati.
Hari kedua, mama Ati kepikiran gimana Icha disekolah. Ia berinisiatif nungguin Icha disekolah. Aku sih setuju saja asal beliau tidak keberatan dan tidak membebani beliau. Akhirnya icha ditungguin disekolah. Aku telpon Bu Gurunya dan kutanya mama Ati bagaimana Icha disekolah selama ditungguin. Icha malah rewel, tidak mau masuk kelas maunya main saja dan dekat-dekat mama Ati saja. Waktu mama Ati nungguin diluar, si Icha datengin dengan penuh drama, dia ngelapor kalau kepalanya pusing, telinganya sakit dengerin anak lain nangis mulu, buntut-buntutnya ngerayu mama Ati buat main prosotan :D.
Akhirnya kesepakatannya, Kembali ke asal, Icha kuantar setiap pagi, pulangnya dijemput suaminya mama Ati seperti biasa. Hari ke empat Abahnya yang antar, apa yang terjadi, Seperti adegan film diantar di depan pintu Icha berlari kepelukan Abahnya dan menangis tidak mau masuk. Akhirnya aku susul, aku tungguin sebentar, setelah dia merasa nyaman aku pamit berangkat kerja, ternyata yang ini lebih efektif dibanding diantar Abahnya atau ditungguin mama Ati. Karena aku lebih tegaan...he...he...Dua minggu telah berlalu. Icha mulai bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya. Ah tak terasa putri kecilku sudah sekolah. begitu cepat waktu berlalu yaa....rasanya baru kemarin aku melahirkannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
waahh..akhirnya icha bisa menyesuaikan diri ya mba..semoga dia selalu enjoy :)
BalasHapusSenang ya Icha di Paudnya. seragamnya bagus ya warnanya cerah
BalasHapusBaju seragamnya lucu.. apalagi pakai sepatu boot.
BalasHapusUntung sekarang Icha udah bisa ditinggal ya mbak.
BTW selamat berpuasa ya...