Seperti juga dinding, angkot juga memiliki mata dan telinga. Makanya hati-hati bicara diangkot jangan sampai gosip "ala infotainment" beredar diangkot bahaya! Bukan hanya sekali, seorang rekan kerjaku mengkritik gaya busana rekan kerjaku yang lain, Baju-baju si A dianggap norak, kampungan, pasti belinya di pasar jongkok. Tau-tau besoknya si A langsung melabrak rekan kerja yang mengatai-ngatai bajunya. Lah, darimana dia tahu kalau si B ngata-ngatain dia, bukannya dia ngga ngangkot bareng? usut punya usut ternyata yang duduk dibelakang si B diangkot kemarin sahabatnya si A!
Kasus lain lebih parah lagi. Gara-gara bilang kalo mangga di sekolah kemarin yang nyolong si Badu ke esokan harinya rekan yang bilang, dijaga Badu di depan gang dengan golok terhunus. Ternyata diangkot salah seorang penumpangnya ngga lain ngga bukan istrinya si Badu. Dengan wajah garang Badu menggertak, "Untung kamu perempuan kalo laki sudah ku golok kamu!" Duh...ngga bisa diceritain deh gimana ngepernya rekan kerjaku itu.
Dari situ aku dapat mengambil pelajaran untuk menjaga "omongan" di angkot. Parahnya kadang kalo lagi dapat duit saking happynya kita-kita suka keceplosan ngomong di angkot. Padahal siapa yang tahu yang duduk di sebelah kita copet? Yah...tau-tau aja ada Hpnya atau dompetnya yang hilang. Sopirnya baru bilang, "tau ngga Bu, yang duduk disebelah ibu barusan copet?"
"Lho...kok ngga bilang."
"Gimana mau bilang Bu. Jumlah mereka banyak, saya cari makan juga Bu, saya ngga mau nyawa saya terancam gara-gara ini. Makanya hati-hati aja. "
Tidak hanya copet para penipupun beraksi diangkot. Sekali beraksi mereka berkelompok bisa tiga atau empat orang. Mereka ngga kalah sama James Bond kalo soal menyamar. Salah seorang dari mereka yang bertampang memelas bilang kalo dia kecopetan padahal tujuan masih jauh, dia baru saja datang belum kenal siapapun disini. Pokoknya ceritanya ngga kalah sama cerita sinetron yang mengharu biru. Dia lantas mengeluarkan satu-satunya cincin yang dia punya. Salah seorang dari mereka bilang, "Wah ini permata langka. Cincin ini bertuah. Bagus sekali buat pengasihan dan penglaris, Saya beli Rp.100.000?" si Lugu menyahut, "tiket kapal Rp.300.000.". Lantas seorang Bapak Haji yang nampak perlente (yang tak lain adalah anggota kelompok mereka juga) mengeluarkan segepok uang Rp.200.000, yang ada dikantong cuma segini tapi saya mau ke bank kalo adik mau seratus ribunya nanti kita singgah ke bank dulu, tiba-tiba saja penumpang yang lain seperti terhipnotis lantas berucap, "Biar saya saja Pak yang beli kebetulan saya ada uang lebih, kasihan." seorang Ibu mengeluarkan uang Rp.300.000 dan menyerahkan pada si lugu, si Ibu begitu gembira berhasil mendapatkan cincin bertuah itu yang tak lain cincin kodian seharga sepuluh ribuan!
Baru-baru ini aku bertemu rombongan baru bukan pencopet bukan tukang hipnotis. Rombongan ini terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak balita. Pas Naik, baju dan baunya sangat memprihatinkan bahkan anak-anak yang digendong rambutnya awut-awutan, mukanya berlepotan ingus dan bau pesing. Baju ibu-ibunya ngga kalah set, compang-camping butut berdebu. Pulangnya ketemu mereka lagi, udah ganti baju. Ngga ada lagi tampilan kucel berbau, ibu-ibunya malah berbedak dan berlipstik, anak-anaknya membawa banyak jajanan sambil tertawa-tawa. Mereka sibuk ngitung duit. Oalah dari supir aku dapat bocoran kalo mereka tuh rombongan pengemis. Ada-ada saja orang jaman sekarang pengemis dijadikan "profesi" bahkan mereka bisa menghasilkan ratusan ribu dalam sehari. Pas aku tanya ke sopir, apa mereka betul-betul warga tak mampu, sopir ketawa, "rumah yang itu saja Bu, sopir menunjuk gubuk dipinggir jalan, bagusan rumah mereka. Bahkan ada yang kredit motor dari penghasilan mengemis."
Sebenarnya masih banyak lagi angkot's stories, tapi sekian dulu untuk edisi kali ini. bagaimana kalian pernah menemukan kejadian-kejadian aneh dan lucu waktu ngangkot?
Waah...kalo saya biasanya naik kereta, kebayang khan berapa banyak mata dan telinga yang ada disitu?! Pastinya lebih seru daripada angkot yang muatannya 4-6 dech...:)
BalasHapushipnotis? wuih bner2 ngeri mb. hrs bnyak zikir kl ya mb biar g'kena. jg kwatir
BalasHapuswah intinya kalo mau ngomongin orang jgn di tempat umum aja ya. soalnya, dinding kadang punya telinga juga
BalasHapus