Menikah tidak hanya merubah status seseorang tetapi juga gaya hidup dan cara seseorang bersosialisasi. Begitu juga diriku. Dengan berat hati, kadang aku tidak bisa memenuhi undangan atau pulang lebih cepat dari waktu pulang. Namun begitulah semua harus ada prioritas. Bagiku yang sudah punya dua anak, pergi ke suatu tempat artinya sepaket, plus pasangan dan dua krucil! karena kami tidak punya pembantu, kecuali saat aku bekerja. Kadang juga tidak singkron juga dengan jadwal tugas suamiku yang journalist. Kalaupun aku berangkat juga anak-anak kutitipkan ke mama, dengan catatan waktunya tidak bisa lama-lama. Bayangkan saja, semenit saja saat aku di rumah tak terlihat batang hidungku oleh dua anak-anakku, mereka akan ribut memanggil-manggil aku seperti anak ayam kehilangan induknya, apalagi membayangkan mama dan papanya liburan berdua saja dengan Bapaknya ke Bali?...woaaaa....
Karena kalo pergi paket lengkap selalu kulihat sikon kemana perginya, kapan, berapa lama? Kadang mamanya lagi asyik sama kegiatannya, anaknya udah bete! Atau tempatnya tidak memungkinkan bawa anak-anak (kejauhan atau tempat yang bukan untuk anak-anak ), Yang pasti tidak bisa terlalu lama, ingat jadwal tidurnya anak-anak, ingat waktunya memberi makan mereka? Ngga lucu kan Ibunya masih pengen arisan anaknya ngamuk-ngamuk minta pulang, bakalan jadi pusat perhatian dan gosip baru ntar...he...he...
Begitu juga pergaulan jangankan dengan teman sesama wanita apalagi pria. Walaupun my hubby bukan orang yang suka melarang-larang tapi aku tahu diri. Bukannya membatasi diri tapi aku selalu mengindahkan batasan-batasan dan norma-norma yang ada dimasyarakat kita. Ini menyangkut kepercayaan dan imej apalagi aku seorang guru yang di gugu dan ditiru. Selebihnya aku leluasa bergaul dan bersosialisasi dengan orang-orang sekelilingku termasuk teman maya-mayaku sebatas tidak mengganggu hubungan dan waktuku dengan anak-anak, suami, dan pekerjaanku.
Memang aku tak seperti yang dulu seorang wanita aktif yang gaul. Yang tak pernah meliwatkan kesempatan berpetualang ke gunung laut hingga manca negara. Yang sangat menikmati waktu-waktu "having fun" nya dengan sahabat dan teman-temannya. Yang selalu memikirkan dirinya saja, yang selalu mengejar mimpi dan keinginannya. Waktu itu sudah liwat. Manusia pada saatnya harus berubah. Tentunya tidak seluruhnya. Masih ada sebagian diriku yang dulu tapi dengan beberapa modifikasi dan pembaharuan baik dalam pola pikir dan prilaku. Yang pasti selalu ada tanggung jawab dan prioritas. Sebagai wanita dewasa sudah seharusnya aku bisa memilah-milah semua itu hingga aku menjalani kehidupan ini dengan baik. Walaupun dalam perjalanannya sebagai manusia kadang tak bisa sempurna.
Bener bgt mbak, kadang memang ada undangan yg musti dicancel krn keluarga, tp para suami seperti kita juga ga yah?...
BalasHapusiya mba..semua itu ada waktunya ya mba..apapun itu..dan kita harus menyikapinya dng bijak...:)
BalasHapuskehidupan emang selalu berubah.....
BalasHapusBener Mba, ketika menikah emang ada hal2 yang ga bisa 'bebas' seperti dulu lagi. tapi alhamdulillah semuanya nikmat jika dijalani dengan ikhlas. Dan Insya Allah perubahan diri kita kan menuju arah yang lebih baik lagi :-)
BalasHapuswah sama persis seperti aku deh...
BalasHapustapi kalau di Jepang orang-orang bilang gini,
"Sabar sedikit sampai 3 th, balita itu bisa ditinggal 1 hari"
"Sabar sedikit lagi sampai 6 th, sesudah masuk SD, sampai pukul 5 sore waktumu sendiri"
"Sesudah SMP kamu akan terlalu banyak waktu dan sibuk mencari-cari kegiatan spy tidak bosan, Krn anakmu tidak mau lagi jalan bersama" hehehe
gambarimashou ne
(sama sama berusaha menjadi ibu yg baik ya)
EM
SAMA BANGET deh mbaaaaa...
BalasHapusserius...serasa baca curhatan sendiri...
Kemana mana harus selalu pergi bergerombol...
Sebisa mungkin kalo gak urgent banget aku gak mau nitipin anak anak...kesian...
*mendingan maksa abahnya suruh cuti aja...hihihi*
Tapi emang aku nyadar, di masa ini tingkat ketergantungan mereka ama kita lagi besar banget...jadi dinikmati aja...
Bentar lagi...kalo anak2 udah pada abg dan sibuk sendiri...jangan2 jadi kebalik deh...aku yang ngebuntutin anak2 terus..hihihi...