Kamis, 12 Agustus 2010
Baju suka dan duka
Andai baju bisa bicara dia akan bercerita,
Baju pertama baju kesedihan karena entah mengapa setiap kali aku memakai baju ini aku merasa sedih atau sakit.
Baju kedua baju kebahagiaan yang entah mengapa sengaja atau tidak sengaja aku memakainya disaat aku bahagia.
Sekali lagi cerita ini hanya kebetulan tapi nyata adanya.
Baju pertama itu berwarna biru gelap dengan model baby doll dengan bunga-bunga putih kecil, aku menemukan pakaian ini dari pasar jongkok second dari Korea (entah apa yg terjadi dengan pemilik pertama baju ini, seperti film-film horor mungkin saja ini baju udah di kutuk) Tapi aku suka banget sama baju ini karena mudah dipakai dan anti kusut, kapan saja mau dipakai. Modelnya juga tidak aneh dan kainnya tidak gerah.
Karena modelnya babydoll aku memakainya saat aku hamil pertama. Saat kesakitan mau melahirkan dibawa ke rumah sakit aku mengenakan baju ini. Dan ia saksi bisu perjuanganku meliwati momen hidup dan mati itu. Setelah anakku lahir dan momen kesakitan itu berakhir bajukupun berganti, begitupula dengan segala kesakitan itupun sirna berganti dengan kebahagiaan lahirnya anakku.
Baju babydoll itupula yang kupakai saat aku tergopoh-gopoh membawa anakku Rizky ke UGD karena muntaber dan Rizky harus diopname. Terakhir saat menjenguk Ayahku di ICU....lagi-lagi aku memakai baju itu. Dengan mengenakan baju itu aku melihat ayahku berpulang keharibaaNya. Sejak saat itu baju itu sudah tidak menghuni lemariku lagi. Aku tidak ingin melihatnya lagi untuk selama-lamanya. Untuk baju yang lain mungkin kukasihkan sama orang lain tapi untuk baju itu tidak. Aku tidak percaya takhyul dan ini mungkin hanya kebetulan saja.Tapi cukuplah aku yang terakhir memakainya.
Baju yang kedua juga berwarna biru berbunga-bunga, tapi yang ini biru terang dengan bunga-bunga pink dan kuning dan baju itupula kupakai saat mengetik postingan ini! Baju yang kumiliki sejak 15 tahun lalu. Baju yang kebetulan lagi kupakai saat pacaran, saat jalan-jalan pertama ke tanah Jawa hingga ke Jepang, baju saat awal-awal aku menikah tapi berubah fungsinya dari baju jalan-jalan jadi baju rumahan karena aku sudah berkerudung, hingga sekarang baju itu masih awet menemaniku dalam gelak tawa bersama suami dan anak-anakku. Aku akan terus memakainya hingga tidak muat dan tidak layak lagi dipakai.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wah,,,bajunya uda lama banget ya mbak....sampe 15 taun gtu...moga2 tetep awet...
BalasHapusWah baju yg warna biru kembang-kembang awet bangeet mba..
BalasHapusdari jaman pacaran sampe akhirnya menikah n ada para krucilnya :)
baju saya gak ada yg seawet itu tuh :)
@riesta and @Yusnita, iya..padahal bajunya sering dipake dan dicuci loh ;)
BalasHapusawet banget ya..tapi memang pasti ada baju2 yg penuh moment indah ya.
BalasHapusYa ampun.., meskipun udah 15 th ternyata bajunya masih terawat baik ya mbak.. Salut deh. Bajunya juga cantik tuh.
BalasHapus