Kamis, 29 Agustus 2013

WORKING WOMAN

Tergelitik dengan status teman di FB yang bunyinya begini, logika aneh pasangan modern: kerja siang sampai malam, buat beli rumah yang dinikmati pembantu plus pengasuh bayi, buat susu formula, gaji para pembantu dan sopir, buat beli gengsi dan status palsu...hmmm aneh bin ajaib. Mungkin....mungkin ada yang begitu dan banyaaaak, tapi kayaknya lebih banyak wanita yang mengincar pria kaya biar bisa leyeh-leyeh tidak bekerja, biar biasa bayar pembantu dan pengasuh bayi dan beli susu formula, biar bisa gaji pembantu dan sopir, beli ferrari dan tas hermes dan ngopi-ngopi cantik starbuck tiap hari kan?...he....he... Menurutku siiiy....saat sibuuuuk-sibuknya bekerja dan kecapekan aku berpikir lebih enak berhenti bekerja saja! Namun saat libur kerja aku malah bete berkepanjangan. Aku pikir bekerja itu pilihan dan harus disyukuri. Dan ternyata aku memang suka bekerja. Menikmati saat-saat ditempat pekerjaan. Siapa juga yang tidak senang setelah capek-capek bekerja mendapat imbalan yang lumayan buat menambah-nambah keuangan keluarga,bisa menghibur anak-anak liburan, buat beli buku-buku cerita kesukaan dan buku-buku kesukaaanku, buat beli DVD drama korea;, sesekali buat sepatu, tas dan gadget impian...he...he...apakah itu palsu, palsu itu kalo belinya kreditan dan uangnya dari menipu dan minta-minta. Tentunya buat investasi dan menabung dan kalaupun imbasnya aku harus membayar pembantu dan pengasuh bayi itukan namanya berbagi rejeki, Syukur-syukur memberi orang lain pekerjaan dan meningkatkan taraf kehidupan mereka? Semoga saja pekerjaan dan apa yang kukerjakan,rizki yang kudapat diberkahi Allah SWT sebagai bekal tabungan amalku diakherat kelak.Semoga.

8 komentar:

  1. Memang kalau diperhatikan ...
    banyak sekali status yang ... "Tendensius" dan kurang bijak itu

    Apapun pilihan kita ...
    seyogyanya kita melakukan pilihan tersebut dengan konsekuen - seimbang dan penuh tanggung jawab

    salam saya Ina

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali Om, apapun pilihan memang harus ada konsekuensi dan tanggung jawabnya dibelakangnya, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Dibalik status yang menggelitik itu kadang-kadang semacam trigger bagiku untuk bahan menulis diblog...he..he..Salam Hormat selalu Om NH

      Hapus
  2. Aku juga beberapa kali merasakan hal spt itu mbak... di saat tekanan di kantor bener2 membuat lelah lahir batin, rasanya ingin sekali berhenti bekerja dan menikmati kenyamanan di rumah sbg ibu rumah tangga. Eh, tapi saat cuti aku malah bingung mau ngapain... hehehe.
    Bagiku, bekerja adalah wujud aktualisasi diri dan aku menikmatinya... sangat. :D

    BalasHapus
  3. Bekerja kok dikaitkan dengan beli gengsi dan status palsu? Rumah tangga dengan double income sudah pasti menguntungkan bagi kedua pasangan. Dan kalau lalu bisa menggaji orang demi kelancaran operasional di rumah dan menjaga anak-anak selama keduanya bekerja, rasanya kok wajar sekali. Nggak ada yang salah di dalam gambaran tersebut. :)

    BalasHapus
  4. Kalau mau bicara jujur, wanita yang bekerja lebih terasah otaknya (bisa jadi lebih pintar) daripada ibu rt yang hanya tinggal di rumah, mengisi waktu hanya dgn bergosip dan menonton sinetron. Kalau dia ibu RT yang aktif belajar lagi, aku jempolin deh :D

    Bagi kami di Jepang, jika ibu RT tidak bekerja ya tidak bisa menabung untuk masa depan :)atau bagiku ya tidak bisa pulkam. Dan aku sendiri menyadari setiap awal tahun ajaran baru (April) hidupku jauuuh lebih berseri daripada waktu sedang libur (Feb-Mar) hehehe

    BalasHapus
  5. waaah itu status bisa jadi bener bagi kebanyakan orang di jakarta

    BalasHapus
  6. menghargai masing2 pilihan ya. mau jadi ibu rumah tangga atau ibu pekerja

    BalasHapus
  7. wah minat kita sama mbak, saya memilih jadi wanita bekerja karena mengikuti passion.. terus biar bisa ngoleksi buku bacaan, sepatu, tas apalagi gadget hahaha tapi klo drama korea saya ngedonlod aja :D

    BalasHapus

Terima kasih buat teman-teman yang sudah berkomentar