Rabu, 17 Februari 2021

SERAPHINA

Masih ingat triplet Pipi Popo dan Ubet, tanggal 14 Februari kemarin, Seraphina aka Pipi hilang. Sore dia masih bercengkrama dengan anak-anaknya malamnya Pipi hilang, rasanya nyesek sekali.




Kucing yang kupelihara sedari kecil, kucing betina satu-satunya tapi ter "badass" dari ketiganya.Mungkin karena dia kucing belang tiga konon kucing belang tiga memang istimewa selain tidak pernah sakit Pipi juga paling cerdas dia paling bisa berkomunikasi, paling lihai menangkap kodok, belalang, cicak, kadal, tikus, terakhir dia bawa oleh-oleh anak ular dan dikunyahnya kayak cemilan. 



Paling telaten mengurus anak. Bayangkan dia sudah memiliki anak diusia remaja beberapa kucing remaja yang baru pertama kali melahirkan suka kaget ada yang kaburtidak mau menyusui anaknya, Pipi tidak anaknya yang baru lahir dijilatinya hingga bersih dan disusui kadang tangannya memeluk anak-anaknya. Sungguh ibu yang bertanggung jawab dan penyayang.

Aku ingat waktu banjir melanda kotaku Pipi mengeong keras ribut ketakutan akhirnya malam  gelap-gelapan anak sama suamiku menggotong kandangnya ke beranda benar saja malam itu banjir terdalam andai tidak diangkat dan Pipi tidak ribut kandang Pipi dan anak-anaknya sudah terendam.



Seraphinaku yang pintar lincah dan cerewet masih terngiang ditelingaku kecerewetannya setiap pagi minta makan buat anak-anaknya tiap ada makanan anaknya dulu yang makan dia makan belakangan kadang tinggal sisa-sisa bila masih lapar Pipipun berburu entah cicak, tikus dll.



Pipi maafkan aku ya kadang marah-marah dan mengomel bila kamu mulai masuk rumah dan mulai usrek-usrek karpetku walau begitu aku sangat sayang pada Pipi aku buatkan kandang kayu buat Pipi dan anak-anaknya biar tidak kedinginan dan aman dimalam hari. Tapi kebersamaan kita mungkin sampai disini aku masih keliling-keliling melihat dijalan-jalan kalau ada kucing bermuka jutek bereyeliner hitam dimatanya dan ada tompel memanjang dihidung. Ah Pipi tidak ada lagi yang mengikuti dan menjagaku bila aku kerumah mama, tiba-tiba aku merindukanmu sangat. 



Dari tiada, ada, kembali tiada tapi kenangan tentang Seraphinaku selalu dihati. Suatu hari nanti kalau Allah mengijinkan dan Pipi dan Ubet masih hidup aku ingin bertemu mereka lagi.

Selasa, 19 Januari 2021

BANJIR KALSEL 2021

 


Ingat sekali tanggal 13 januari
anakku sakit panas hujan turun deras hingga keesokan harinya non stop, kombinasi air pasang naik dan hujan ditambah angin kencang sungguh menakutkan sampai-sampai keranjang kucingku harus dinaikkan karena air tinggal sedikit lagi masuk air, Pipi kucingku mengeong-ngeong ribut. Ditempatku biasa banjir rob tapi kali ini tidak biasa saat kubuka grup WA penuh dengan video-video kepanikan kalau daerah hulu sungai kabupaten hulu sungai tengah, kabupaten Banjar dan Tanah Laut air sudah tinggi dengan arus yang deras jembatan putus evakuasi warga dan kota yang terkepung air

Beberapa bagian kota Banjarmasin juga terimbas banjir bahkan hingga sekarang beberapa komplek petumahan terendam air karena airnya tidak mengalir.

Disekitar rumahku air naik tapi Alhamdulilah hanya sampai beranda keesokan harinya air surut mungkin karena ditempatku banyak sungai kecil menuju sungai Barito di hilir jadi air mengalir surut lebih cepat.

Musibah ini tak kami sangka'sangka setiap tahun didaerahku memang ada Banjir tapi tidak semassive dan seluas ini.Setiap awal tahun curah hujan selalu tinggi tapi tidak pernah banjir paling juga genangan sebentar.

Banjir besar ini telah menelan korban jiwa dan harta. Jerit tangis anak kecil dipengungsian yang dibawa orang tuanya dengan tergesa hanya selembar baju dibadan yang kuyup.Ditengah musibah pesaudaraan kita menguat relawan relawan bahu membahu mengevakuasi warga bahkan ditempat terpencil dengan berbekal jukung dan perahu dari ban truck seadanya ditengah hujan deras dan rasa lapar.

Ya Allah kami berserah padamu dan memohon perlindungan dan keselamatan. Musibah ini terjadi tidak hanya semata-mata karena hujan, ampuni kami ya Allah yang telah lalai menjaga alam dan rakus mengambil hasil tambang dan membabat hutan. Semoga kedepannya kami bisa mengambil hikmah dari musibah ini dan lebih mencintai alam hingga kami bisa mewariskan kepada anak cucu kelak menikmati bukan mendapatkan akibat dari kelalaian kami.

Gambar-gambar berikut kuambil dari sharean grup WAG betapa dahsyatnya banjir dikalsel beberapa hari yang lalu miris rasanya melihat evakuasi bayi dan balita-balita