Senin, 21 Maret 2011

Berbagi Ranjang


Jangan berpikiran "syuuur" dulu kalo menyangkut urusan "ranjang" . Soalnya ini bukan di ilhami dari film-film nasional yang didominasi adegan "ranjang". Konon kabarnya Angie dan suaminya Brad punya ranjang super duper besaaaaaaar buat tidur bareng sama ke enam anaknya suatu waktu. Nah, aku jadi teringat ranjang mamaku yang masih suka aku kunjungi (maklum rumah mama tuh jaraknya cuma beberapa meter aja dari rumahku), kalau aku, adikku, mama, dan para pasukan krucil tumplek blek disitu, anak-anak main lompat tranpolin, emak-emaknya guling-gulingan bin leyeh-leyeh ngobrol ngalur ngidur dari rempah dapur sampe masker muka, dari curhat masalah kerjaan hingga gempa jepang, diselingi khotbah Bu Hajjah mama tanpa Dedeh yang menyejukkan biar emak-emak labil ini tidak terjerumus kembali ke zaman Zahiliyah. Kadang diselingi tawa, tangis (mulai teringat lelaki yang selalu ada dihati kita bertiga, Almarhum Abah), cela-celaan. Ranjang yang hangat dan penuh cinta. Dulu sewaktu kami masih kecil-kecil hingga remaja, ada waktu-waktu kami tidur bareng berempat, nonton TV, komen-komen acara yang lebay, atau hanya mengulang-ngulang cerita konyol "zaman baheula", suara kami ribut, Abah hanya sesekali menimpali sambil tersenyum simpul dengan martabak ditangan. Walau kadang terdengar juga suaranya sesekali waktu dia kecil zaman pendudukan Belanda ,saat dia berkunjung ke kota asing, saat dia naik haji, cerita bersambut cerita, darisana kita tahu bagaimana Abah dan mama bertemu, dimana aku dilahirkan, bagaimana aku waktu kecil, sejarah hidup kami dan bagaimana kami berkembang, dan menjalani kehidupan dikala senang dikala sedih.Saat badai bergulung diluar, lampu mati, dan kita hanya ditemani lampu templok, aku tidak merasa takut karena ada orang-orang yang kucintai dan mencintaiku disekelilingku.

Kebiasaan ini ternyata berlanjut hingga aku berkeluarga dan mempunyai anak. Kesempatan tidur bareng-bareng merupakan kesempatan yang menyenangkan, melihat anak-anakku main perang bantal. Atau mereka memberikan pijatan ala mereka pada mama papanya yang kelelahan sepulang kerja, kitik-kitikan atau hanya nonton film kartun bareng. Kadang diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan mereka tentang sesuatu yang menarik perhatian atau mereka alami hari ini. Kadang kami, mama-papanya hanya mendengarkan dan jatuh tertidur duluan...he...he...Apalagi zaman lampu byar pret seperti sekarang ini, kami meringkuk berempat, dan aku dan papanya bergantian mendongeng, hingga dua buah hati kami terlelap. Saatnya mama dan papanya bermesraan....he...he...

13 komentar:

  1. Aku jg pengen bgt punya ranjang yg gede bgt mba, habis bertiga aja berasa dah sempit bgt :D

    BalasHapus
  2. waaah seru yaa.. tapi kalo kamarnya sempit trpaksa gelar permadani saja.. lalu bobo bebarengan di situh.. hahah berasa ikut pramuka

    BalasHapus
  3. @mamisinga, he...he..betul banget mami, rumahku yg kutempati kan kamarnya mungil-mungil jadi kalo hari panas kitasuka gelar kasur di depan ruang TV...he...he...

    BalasHapus
  4. wow...Bunda jadi pengen ganti cat kamar tidur deh sprti foto diatas....seru gak ???

    BalasHapus
  5. mbaaaaa...
    kita juga sering tidur berempat dan bercanda canda gak jelas di kasur tuuuuuh...dengan harapan mereka kecapean dan bisa cepat tidur...biar abah ama mamanya bisa istirahat...hihihi...*niat busuk*

    BalasHapus
  6. Mba Misfah..
    Aku tuh udah beberapa kali mampir kesinih...tapi selalu gagal buat ninggalin komen di postingan mba Misfah...
    Mungkin karena google account aku yang bermasalah kali ya...udah beberapa kali ganti password juga sih...

    Dan makasih banyak mba masih mau berkunjung ke tempatku yaaaaa :)

    BalasHapus
  7. Emang asyik mbak berbagi ranjang spt itu, memberikah kehangatan dan kemesraan dalam keluarga. Aku juga suka rame2 di ranjang ibuku bersama adikku dan anak2 kami. Wis... untel-untelan pokoknya... hahaha

    BalasHapus
  8. kamar tidur impian saya salah satunya. pengen punya ranjang yang gedeeeeeee banget. muat 5 orang lah :D pasti asik itu..

    BalasHapus
  9. Waktu saya kecil, bed ortu saya gak terlalu gede ya. Jadi kalau mau bobok bareng-bareng, kami selalu dorong ranjang lipat beroda ke kamar ortu. Lalu disambung dan tidur deh rame-2... :)

    BalasHapus
  10. aku tiap hari tidur di lantai. berbagi ma anjelina juli kayaknya seru ya. hahaha

    BalasHapus
  11. Aku sampai sekarang tidur seranjang dengan Riku dan Kai. Dulu aku tidak bisa, harus sendiri, sehingga Gen yang tidur bersama. Skr krn Gen pulang larut terus, aku harus mendongengkan , jadi lanjut deh tidur bareng. Apalagi setelah gempa, berempat satu kamar tidur. Takut :D

    EM

    BalasHapus
  12. Huehehe...ranjang di rumah cuma muat buat bertiga neh. Padahal Zahia kalo bobo kaga bisa diem. Muter kaya gasing. Gimana kalo ada dedeknya neh??? :-)

    BalasHapus
  13. seru ya tidur bareng gtu..akhirnya malah jadi ngobrol bukannya bobo tuh.

    BalasHapus

Terima kasih buat teman-teman yang sudah berkomentar